Senin, 13 Oktober 2008

Krisis Finansiil

Rabu siang tanggal 8 Oktober 2008 jam 12.30 WITA, saat makan siang di rumah ada sms masuk dari sahabat saya di Jakarta, seorang pemain saham, bunyinya ngeri "Dunia bingung, ind panik, harga saham hancur, mudah-mudahan salon lancar-lancar aja" terasa betul suasana hati yang panik, disusul berita di Metro TV, bahwa BEI mensuspend perdagangan 30 menit sebelum istirahat sesi pertama, karen IHSG yang turun lebih dari 10 % pada satu sesi, tindakan itu dilakukan supaya investor tidak makin terpuruk.

Berita yang lebih tragis dari belahan dunia adalah sebagaimana dilansir Kompas 12 Oktober 2008, Karthik Rajaram (45) menembak ibu mertua, mertua, isteri dan 3 anaknya sebelum menembak dirinya. Rajaram adalah mantan analis keuangan Pricewaterhouse Coopers dan Sony Pictures meninggalkan dua surat sebelum bunuh diri. Seorang wanita di Ohio bunuh diri dengan menembak diri sendiri karena rugi. Di Los Angeles satu keluarga pemilik mobil-mobil mewah seperti Mercedes, BMW dan Porcsche ditemukan tewas 6 Oktober, separah itu kah kondisi perdagangan saham.

Kondisi gamblang pasar saham dapat digambarkan begini, tahun 2007 IHSG di BEI menunjukkan aktivitas sebesar 52,08 % dibandingkan tahun 2006, artinya dalam 1 tahun kekayaan pemain saham naik 52,08 % atau 4,34 % perbulan, ini yang mainnya moderat, yang agresif mungkin lebih besar lagi, tahun 2008 ini sampai dengan Oktober kebalikannya IHSG terkoreksi 47,13 %, dimana berarti kekayaan pemain saham ya terkoreksi juga sebesar itu.

Dalam Investasi ada formula "High risk High return" jadi memang ada resiko yang mengikuti di pasar saham, tahun lalu mungkin sudah menikmati kenaikan asset dan tahun ini mengalami penurunannya.

Mengingat fenomena Ikan Sarden Kwik Kian Gie, yaitu sejatinya di pasar saham lebih terpengaruh oleh sentimen pasar daripada fundamental nya, mungkin saat ini pemain sedang panik karena membaca date expired di kaleng sarden telah kadaluwarsa, sehingga harganya sudah harus dikoreksi, jadi kalo sardennya dah kadaluwarsa, harganya gak bakal naik dong. Padahal ya gak seperti itu, perusahaan yang sahamnya di perdagangkan tenang-tenang aja, masih berproduksi, masih laku dagangannya, yang panik ini khan pemegang saham dari luar negeri yang butuh dana, atau takut dananya hilang, padahal mereka mainnya besar-besar ya pengaruhnya jadi besar.
Rasanya di bisnis real salon sih datar-datar aja... gak ada yang ekstrem peningkatan dan penurunannya, ya... mudah-mudahan makin banyak pelanggan yang jadi member... Amin
(Makassar, 13 Oktober 2008)


Senin, 06 Oktober 2008

Silaturahmi Cilacap, Kebumen and Bandung

Untuk melakukan silaturahmi ke keluarga yang berada di Jawa Tengah, maka Mas Suparjo sepupu kami dari keluarga ayah kami (Bp. Alm.H.Samidjo), mengajak untuk melakukan kunjungan ke keluarga di Jawa Tengah tepatnya di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, Cilacap yaitu Lik Sapar adik ayah kami, ke Mas Rosyid salah seorng sepupu kami juga di desa Winong, Kebumen dan juga ke sepupu kami Mas Taslim di Bandung.

Jadilah lebaran ke 2, kami berangkat dari rumah eyang Kemayoran jam 11, dengan Kijang Innova membawa 5 orang penumpang Mas Parjo, Pade Ktut, saya sendiri, GM Lantes Mas Barkah and Danang (putra bungsu mas Parjo), ternyata lebaran ke 2 belum membuat jalan tol Cikampek sepi, bahkan kemacetan yang parah harus kami lewati, pemberhentian kami yang pertama adalah Warung Sate Maranggi di Cikampek, sate yang direkomendasikan oleh Mas Pardjo ini akan kami coba kelezatannya mengingat katanya enak.

Jam setengah tiga kami tiba di warung sate maranggi Cibungur, suasananya ramai sekali, kami mendapat tempat setelah antri beberapa menit untuk dibersihakan mejanya, sate dipesan 50 tusuk, 2 potong ayam bakar dan 2 mangkuk sup kambing.

Memang betul-betul enak sate Maranggi Cibungur ini, sekejap langsung tandas hidangan sate maranggi yang ajieeeb....

langsung tandas


Setelah puas makan sate maranggi di Cibungur, kami segera melanjutkan perjalanan menuju ke Cilacap melalui jalur selatan Jawa, kami tiba di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, Cilacap jam 24.00 malam dan langsung menemui Lik Sapar digubuknya yang reot di lingkungan pesantren, beliau memang telah mengabdi di Pondok Pesantren tersebut selama puluhan tahun.

Surprise juga Lik Sapar kedatangan para keponakan di tengah malam, kami menemui beliau di masjid pondok pesantren dan seperti biasa banyak sekali nasehat-nasehat dan kata-kata bijak yang keluar dari Beliau, Gaya dan kehidupan beliau yang sudah kami pahami sejak puluhan tahun silam, diantaranya perkataan beliau adalah :

"Saya berusaha untuk meniru Rasulullah untuk tidak menunggu besok membagikan rejeki yang saya terima dari para keponakan untuk segera saya bagikan kepada yang lebih membutuhkan"
"Orang yang mencari-cari makanan yang enak-enak pada dasarnya adalah orang mempunyai derajat rendah"

masih banyak lagi sebetulnya kata-kata yang keluar dari beliau yang sarat akan makna hidup, namun karena konsentrasi saya yang kurang, maka saya belum bisa menuliskan dalam tulisan ini, mungkin kesempatan lain.

Saya dan Mas Parjo sedang mendengarkan nasehat Kiyai Sapar

GM Lantes Mas Barkah berpose dengan Kiyai Sapar

Pade Ktut pose disamping Kiyai Sapar

Hampir 2 jam kami mendengarkan nasehat yang disampaikan oleh Kiyai Sapar di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, Cilacap, Jawa Tengah. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan di Candisari Karanganyar, ternyata hotel tersebut telah full book, demikian juga hotel-hotel yang ada di jalan antara Kebumen-Kutoarjo, akhirnya kami terpaksa tidur di musholla di SPBU Kutoarjo

Bangun tidur, mandi dengan air yang sedikit, minum teh, kami melanjutkan perjalanan ke Sirnoboyo, tempat kelahiran Mas Parjo untuk bertemu salah satu sepupu kami mas Saman.
Dari Sirnoboyo kami melanjutkan ke desa Winong, untuk menemui sepupu kami Kang Rosyid, sayang beliau tidak berada ditempat, namun kami masih bertemu dengan Siwo Warsi ibunda dari Kang Rosyid

Siwo Warsi


Dari Winong kami melanjutkan perjalanan ke Bandung, namun kami sempatkan terlebih dahulu makan siang di Warung Bakso Jenggot, di Sarwogadung, Prembun. Bakso yang memang telah kami kenal sejak lama karena enaknya, rasanya kenyal alami tidak garing, dan mie nya pake mie kampung.
Karena enaknya kami masing2 pesen 2 mangkok... he he he

mas Barkah di depan Bakso Jenggot
Setelah makan bakso Jenggot kami langsung tancap gas ke Bandung, ternyata jalan macet total, kami tibadi Tasikmalaya yang 2 pagi dan mencari hotel di seluruh Tasikmalaya dan tidak ada satupun hotel yang masih tersisa kamarnya, akhirnya kami tidur di Masjid Attiyah, Rajapolah. Masjid ini betul-betul nyaman buat para musafir, kamar mandinya ada 8 dan sangat bersih, dengan air yang banyak. Bahkan musafir disediakan minuman kopi, teh atau bandrek dengan gratis. Mudah2an Ta'mir masjid ini mendapat ridhlo dari Allah SWT, Amin.

saya di depan masjid Attiyah, Rajapolah

Bangun tidur di masjid, shalat subuh berjama'ah, makan bubur ayam, minum teh, kami langsung menuju Bandung, sampai di Bandung jam 1 siang, kami makan siang di RM Manjabal, Bandung, dengan gurame asam manis, ulukutek dan teman2nya


Abis makan kami langsung menuju rumah mas Taslim di Jl. Haweligar, Cikutra Bandung sampe jam 8 malam.

poto di Bandung bersama Mas Taslim


Jam 8 malam kami pulang ke Jakarta, jalan macet cet cet, sampe Jakarta jam 2.30 pagi...
cape..., tidur di rumah eyang, bangun jam 6 pagi, cari cakwe yang enak di Bendungan Jago, terus ngepak jam 6.30 malam ke Bandara Soekarno Hatta sama Isteri, Izdy and Raihan terus masuk ke Boeing 737-400 Ga 650 ke Makassar, terbang... langsung tidur...
Makassar, 7 Oktober 2008

Minal Aidin Wal Faizin

Hari Raya Idul Fitri tiba, kami segenap Pimpinan dan Karyawan Lantes Manajemen mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Ma'af Lahir dan Bathin.

Seiring bergemanya takbir dikumandangkan maka seluruh umat muslim di dunia merayakan hari kemenangan setelah 1 bulan berpuasa dengan do'a dan harapan semoga segala ibadah yang telah dijalankan diterima oleh Allah SWT, dan menjadi orang yang bertaqwa.

Hari Raya di lingkungan keluarga Lantes di rumah eyang Samidjo, di Kemayoran dilakukan dengan bermaaf maafan diantara keluarga, berikut moment hari raya di rumah eyang...

Pimpinan Lantes manajemen, Bpk Suhadi berfoto bersama eyang setelah sungkeman
Mohon ma'af lahir bathin................
Pade Ktut n Eyang Hj.Tarwiyah


Anis, Riris n Tya

Tiara, Tya, Anis and Izdy

Marty, Arie and Rahmah......pose :)

Arie and Eyang

Bude Wiji, Bude Knik, Bule Dati n Anggie, Suhadi, Marty

Riris anak UGM Yogyakarta

Bule Sipit n Om Dadang

Pade Ktut, Bule Arie, Riris, Icha

Gaya Accounting Manager Lantes Manajemen

Fika in action

Mohon Ma'af Lahir dan Bathin.....................

Buka Puasa Bersama Lantes Family

Untuk mempererat silaturahmi dalam Ramadhan 1429 H, maka pada tanggal 27 September 2008 dilakukan buka puasa bersama keluarga Lantes di rumah eyang di Kemayoran, buka puasa dihadiri oleh Pembina Lantes Manajemen, Bapak Suhadi yang tiba dari Makassar tanggal 27 September 2008 jam 10.00 pagi, hadir juga Riris yang baru tiba juga dari Yogyakarta, namun sayang pada buka puasa kali ini Head Manager LPM, Bapak Samingan dan keluarga tidak bisa hadir karena sudah lebih dahulu mudik ke Bengkalis, Kepulauan Riau.


Tampak dalam gambar Ibu Suhadi, Ibu Sutardjo, Didi (anak Bp. Sutardjo) dan Bapak Sutardjo sedang menikmati menu buka puasa.

Mudah-mudahan dengan acara ini makin mempererat tali silaturahmi diantara keluarga... Amin.